Pejalan Kaki dan Air

Lihatlah...lihatlah...
Trotoar tempatku berjalan kaki tlah menjadi deretan warung dan lapak pedagang, mengalahlah aku...maklum...mereka cari makan dan mereka juga bayar sewa pada seseorang untuk bisa jualan di trotoar, pejalan kaki? lewat aja, tuh masih lebar kok!...lebarrrrrr???? sudah terlempar dari trotoar, terhempas di parkiran mobil dan motor sepanjang tepian jalan raya sudah menjadi ajang bisnis parkir...mengalah lagi aku, maklum tukang parkir juga perlu makan dan mereka juga bayar setoran ke seseorang untuk bisa markir disitu...pejalan kaki kan gak bayar, gak bisa nuntut apa2...mau lwat? jalan aja tuh didepan masih lebar kok!....lebarrrrrr??????macet dengan mobil dan motor yang saling mengklakson karena jalan mereka sebanyak hampir separuhnya dipakai buat parkir, buseeettttttt!!!! musti ngalah lagi sama mobil dan motor yang bayar pajak....nasib pejalan kaki....


Lihatlah...lihatlah...
Got dan parit sapanjang jalan tempatku mengalir tlah menjadi tempat sampah, sisa makanan, kemasan, dan sampah rumah tangga menghalangi jalanku...tapi aku tak peduli, aku akan terus mengalir mengikuti kodrat dan hukum alamku...aku terus mengalir...got penuh dan terhalang? aku bisa naik ke trotoar...trotoar penuh tukang jualan? ah, aku tak kenal mereka...aku tabrak aja...trotoar penuh? aku masih bisa mengalir ke jalan raya...walau disana-sini terbentur dinding dan pagar, ooooo....tidak masalah, aku masih bisa makin tinggi menggenang...menggenangi warung2 dan parkiran sepanjang jalan, kalian bayar retribusi atau tidak, aku gak peduli....tetap kugenangi kalian kalau kalian menghalangiku...he he he maaf ya, aku cuma tunduk dengan hukum tertinggi di semesta ini, hukum buatan manusia sih tidak bisa menjerat dan mengurungku....

Duhai Pejalan Kaki, maafkan aku karena aku juga akan menggenangimu.....